Jumat, 10 Maret 2017

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING)

A.    Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Menurut Kosasih, (2014:88), model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran yang berdasar pada masalah-masalah yang dihadapi siswa terkait dengan kompetensi dasar yang sedang dipelajari siswa. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh siswa yang diharapkan dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian materi pembelajaran. Dengan penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah , siswa menjadi terampil dalam memecahkan masalah, baik yang berkaitan dengan masalah akademik ataupun kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran Berbasis Masalah juga mendorong siswa untuk terbiasa  berkolaborasi dengan temannya sehingga mendorong terbentuknya saling ketergantungan  positif antar siswa.
Menurut Tan, Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Sedangkan, Moffit, mengemukakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah  merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. (dalam Rusman, 2016: 232)

B.  Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Rusman (2016:232-233), karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebagai berikut:
a.       Permasalahan menjadi starting point dalam belajar
b.      Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada dalam dunia nyata yang tidak terstruktur
c.       Permasalahan membutuhkan perspektif ganda
d.      Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap dan kompetensi yang kemudian membutuhkan kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar
e.       Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama
f.       Pemamfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya , dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam Pembelajaran berbasis masalah
g.      Belajar adalah kolaboratif, komunikasi dan kooperatif
h.      Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan
i.        Keterbukaan proses dalam Pembelajaran Berbasis Masalah meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar
j.        Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.

C.    Sintaks Atau Langkah-Langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2016:243) mengemukakan bahwa langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase
Indikator
Kegiatan Guru
1
Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
2
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3
Membimbing pengalaman individual/ kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya
5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan
D.    Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
Dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), guru mempunyai peran yang sangat penting diantaranya sebagai berikut( dalam Kosasih, 2014: 88-89):
a.       Mendorong siswa untuk bersikap kritis, yakni dapat menilai benar salahnya, tepat tidaknya, dan baik buruknya sesuatu.
b.      Menstimulasi dan menantang para siswa untuk berpikir serta member kebebasan untuk berpendapat, berinisiatif dan bertindak
c.       Menfasilitasi lingkungan belajar yang kondusif sehingga setiap siswa memiliki kesempatan untuk memahami beragam informasi dan memperoleh data secara lengkap)
d.      Menciptakan kebebasan dalam menuangkan pendapat-pendapatnya, termasuk di dalam menyatakan beragam informasi ataupun fakta dengan sumber-sumber yang jelas
e.       Membantu siswa dalam memperoleh akses informasi yang seluas-luasnya dari berbagai sumber, baik melalui media cetak ataupun elektronik.
Sumber:
Kosasih, E. 2014.  Strategi Belajar dan Pembelajaran (Implementasi Kurikulum 2013). Bandung: Yrama Widya
Rusman, 2016. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar